The Crown: Drama Keluarga dan Sejarah Pemerintahan Ratu Elizabeth II

Berpulangnya Ratu Elizabeth II belum lama ini telah membuat seluruh dunia, khususnya Inggris, berduka. Antusiasme publik untuk mengenang dan mencari tahu lebih banyak mengenai sosok beliau pun rupanya berdampak pada popularitas serial The Crown.

Diangkat dari kisah hidup Ratu Elizabeth II, The Crown menyuguhkan sebuah drama keluarga kerajaan yang diwarnai berbagai intrik dan politik. Selama beberapa waktu terakhir, serial yang dirilis melalui platform Netflix pada 2016 lalu ini sempat kembali menjadi trending. 

 

Detail dan Sinopsis Cerita

(Sumber gambar: MovieWeb)

Judul                    : The Crown  

Kreator                : Peter Morgan

Produser              : Andrew Eaton

Sutradara             : Benjamin Caron

Pemain               : Claire Foy, Matt Smith, Vanessa Kirby (Season 1-2), Olivia Culman, Tobias Menzies, Helena Bonham Carter (Season 3-4)

Produksi              : Left Bank Pictures & Sony Pictures Television

Distributor           : Netflix

Total Episode      : 40 (4 season @10 episode)

Durasi                  : 55-61 menit

Rilis                     : 4 November 2016

Pernikahan Putri Elizabeth dan Pangeran Philip belum berlangsung lama ketika Raja George VI wafat akibat masalah kesehatan. Belum lama menikmati peran barunya sebagai seorang istri, sang Putri kini harus menerima mahkota dan mengemban tugas selaku ratu Inggris.

Menjabat sebagai kepala negara dari sebuah kerajaan besar yang memiliki adat istiadat kental tentu bukanlah hal yang mudah. Apalagi kala itu usia Ratu Elizabeth masih sangat muda dan harus berhadapan dengan sejumlah politikus yang lebih senior serta berpengalaman.

Di sisi lain, sang Ratu pun harus tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri yang wajib menjaga wibawa dan kehormatan suami. Beliau juga harus membagi waktu dan perhatian untuk memikirkan masa depan serta kebahagiaan anak-anak, bahkan anggota keluarga besar yang lain.

Menghadapi situasi dilematis yang hampir selalu muncul setiap hari ini, sang Ratu dituntut untuk bisa bermain cantik. Beliau harus mampu menjaga keutuhan dan kebahagiaan pernikahan, keluarga, serta hati nuraninya sebagai manusia sembari tetap selalu memprioritaskan mahkota.  

Sekilas Ulasan Tentang Drama Serial “The Crown”

Menyimak kisah hidup seorang ratu sekaligus tokoh wanita yang inspiratif tentunya memiliki suatu daya tarik tersendiri. Selain menghibur, ada banyak nilai-nilai positif dan pembelajaran yang dapat kita tarik dari serial bergenre drama historis yang satu ini.  

Meski berlatar belakang klasik, isu yang diangkat nyatanya amat relevan. Menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan rumah tangga memang masih menjadi PR besar, terutama bagi kaum hawa. Begitu pun dengan menganulir konflik akibat perbedaan status antar pasangan.

Menilik hal tersebut, drama serial ini rasanya bisa juga dikategorikan ke dalam genre domestic romance yang bernuansa monarki. Domestic romance adalah kisah mengenai kondisi pasang surut yang terjadi dalam kehidupan pernikahan.  

Lebih lanjut, serial ini juga mengangkat isu modernitas versus tradisi yang kerap menjadi sumber konflik antar generasi. Tak hanya dalam lingkup keluarga, konflik ini nyatanya juga terjadi dalam skala pemerintahan yang tentunya akan berdampak lebih besar.

Meski temanya relatif berat dan bernuansa historis, Anda tak perlu khawatir akan dipusingkan oleh detail-detail sejarah yang rumit dan bertele-tele. Sebaliknya, momen-momen penting dalam kehidupan sang Ratu dikemas dengan cukup ringkas dan sederhana dalam tiap episode.

Pada episode-episode awal ada satu dua pose tanpa busana yang sebetulnya agak disayangkan. Selain tidak berdampak pada jalan cerita, hal itu rasanya kurang sesuai dengan konteks monarki yang terhormat dan kharismatik. Namun, secara keseluruhan hal itu tidak terlalu mengganggu.

Sejak episode perdana, emosi dan keingintahuan penonton rasanya sudah akan cukup tergugah. Apalagi setelah menyimak berbagai intrik, politik, dan liku-liku kehidupan para politisi serta – terutama – anggota keluarga kerajaan.  

Meski menjanjikan prestise dan kekuasaan, menjadi pewaris mahkota nyatanya juga merupakan sebuah beban yang teramat besar. Ironisnya, beban itu seringkali justru jatuh kepada pribadi yang tidak berambisi untuk memilikinya.

Menyandang gelar “Yang Mulia” pun tidak lantas membuat seseorang bebas berbuat semaunya. Sebaliknya, ada begitu banyak aturan dan protokol yang wajib ditaati, serta orang-orang yang selalu sigap mengawasi, menilai, bahkan mengkritik.

Tak jarang, para anggota keluarga kerajaan ini pun harus mengesampingkan segala keinginan serta kepentingan pribadinya demi tugas dan tanggung jawab. Mereka pun dituntut untuk selalu tampil sempurna di mata publik tak peduli konflik internal apa pun yang tengah ditanggungnya.

Menyajikan kisah tentang keluarga kerajaan yang masih berkuasa tentunya bukan hal gampang. Secara keseluruhan, serial ini mampu menampilkan dinamika, intrik, dan liku-liku kehidupan sebuah monarki dengan cukup gamblang, tetapi elegan. Inspiratif sekaligus mengesankan.

Menurut informasi, The Crown season lima akan segera tayang pada 9 November yang akan datang. Apakah nantinya serial ini akan berakhir dengan mangkatnya Ratu Elizabeth seperti yang baru-baru ini terjadi? Mari kita lihat saja nanti.