Petualangan di Puri Rajawali: Empat Petualang Cilik Kembali Beraksi Bersama
{REVIEW BUKU}
#NgereadKuy
#KMC10
Judul :
Petualangan di Puri Rajawali
(The Castle of Adventure)
Penulis : Enid Blyton
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan : Juni 1983, cetakan kedua
Tebal Buku : 320 halaman
Setelah
petualangan mereka berempat sebelumnya, kakak beradik Jack dan Lucy-Ann yang
yatim piatu kini telah diadopsi oleh ibu Phillip dan Dinah yang bernama Bu
Mannering. Kali ini, mereka sekeluarga menghabiskan masa libur sekolah di
sebuah pondok di desa terpencil karena rumah mereka sedang direnovasi.
Philip,
Jack, Dinah dan Lucy-Ann pun segera tertarik pada sebuah puri kuno yang
terletak di puncak bukit, tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Keempat remaja
itu semakin bersemangat ketika mengetahui ada sepasang burung rajawali emas yang
bersarang di sana bersama anaknya. Dengan bantuan Tassie, seorang gadis remaja setempat, mereka
pun akhirnya berhasil masuk ke puri dan menemukan sarang burung besar tersebut.
Di
luar dugaan, ternyata puri yang menurut informasi warga setempat kosong rupanya
digunakan sebagai tempat persembunyian oleh sekelompok penjahat, yang tidak menyukai
kehadiran Jack dan saudara-saudaranya di sekitar mereka. Tanpa dapat dicegah, keempat remaja itu pun tahu-tahu kembali
terjebak dalam petualangan seru yang tidak mereka sangka sebelumnya.
Berbeda
dengan kebanyakan cerita bergenre remaja yang beredar sekarang, buku yang
mengangkat tema petualangan ini sama sekali tidak dibumbui unsur romansa. Hal tersebut
tentunya wajar mengingat cerita ini ditulis jauh sebelum era milenial. Klasik,
tapi menurut saya masih tetap menyenangkan untuk dibaca sampai sekarang. Kisahnya pun seru
dan menegangkan. Rasanya jarang sekali kita menemukan cerita tentang anak-anak remaja
yang bisa ikut membantu polisi menangkap sekawanan penjahat internasional,
bukan?
Buku
ini, menurut saya, cocok untuk dibaca remaja lelaki maupun perempuan. Keempat tokoh
utama dalam cerita ini masing-masing memiliki sifat dan ciri khas masing-masing. Lucy-Ann
yang pemalu sangat dekat dengan Jack, kakaknya, yang berpembawaan tenang.
Sebaliknya, Dinah yang takut pada hampir
segala jenis hewan kerap jengkel pada Phillip, kakaknya, yang sangat mudah
bergaul dan gemar memelihara beraneka macam margasatwa. Meski begitu, Dinah
sebenarnya juga sangat menyayangi Phillip dan enggan meninggalkan kakaknya itu
menghadapi bahaya sendirian. Nilai-nilai persaudaraan, persahabatan dan mencintai
alam serta binatang sepertinya memang selalu kental mewarnai karya-karya Enid
Blyton.
Alur
cerita ini mengalir lancar dan mudah diikuti. Detail-detail penjelajahan yang
dilakukan keempat remaja ini dijabarkan dengan pas, tidak bertele-tele tapi memancing
imajinasi pembacanya. Dialog dan interaksi antar tokohnya juga sangat natural.
Celotehan Kiki, burung kakaktua peliharaan Jack, menjadi humor tersendiri yang
membuat cerita semakin segar dan menarik. Keterlibatan orang dewasa dalam
penyelesaian masalahnya juga membuat kisah ini terkesan wajar dan masuk akal, tanpa
mengurangi keseruan petualangan keempat remaja tersebut. Hal ini, barangkali, juga
dimaksudkan penulis untuk secara halus mengingatkan para pembaca mudanya bahwa orang-orang
dewasa di sekitar mereka akan siap membantu jika mereka memiliki persoalan yang
tidak bisa diselesaikan sendiri.
Posting Komentar
0 Komentar