Petualangan di Sungai Ajaib: Empat Petualang Cilik Berlayar ke Zaman Abad Pertengahan


#NgereadKuy

#KMC10

 

Judul               : Petualangan di Sungai Ajaib (The River of Adventure)

Penulis           : Enid Blyton

Penerjemah  : Agus Setiadi

Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama

Terbitan        : Agustus 1987, cetakan kedua

Tebal Buku   : 320 halaman

 



Jack, Philip, Dinah dan Lucy-Ann baru saja sembuh dari influenza yang cukup berat. Dokter menyarankan pada ibu keempat remaja tersebut, yang kini bernama Bu Cunningham, agar membawa mereka berlibur ke daerah tropis guna memulihkan kondisi. Bertepatan dengan itu, Bill Cunningham mendapat tugas untuk melakukan penyelidikan ke daerah Asia Barat.  Bill pun lantas membawa mereka sekeluarga berlibur ke sana, sekaligus untuk menyamarkan identitasnya sebagai penyelidik di tempat tersebut.

Lucy-Ann dan saudara-saudaranya amat menikmati berwisata dengan perahu motor milik Tala, seorang pria penduduk setempat. Keempat remaja itu juga sangat senang mengunjungi kota-kota unik dan eksotis di sepanjang tepi sungai Abencha yang mereka lalui. Philip, yang sempat salah mendengar nama sungai tersebut sebagai “adventure”, seolah meramalkan  mereka akan mengalami petualangan lagi.

Benar saja. Suasana mulai berubah saat orang yang tengah diselidiki oleh Bill justru muncul menyambangi mereka. Lewat basa-basi yang halus, orang itu menampilkan diri seolah tanpa dosa. Namun, dengan tipu muslihat ia akhirnya berhasil menculik Bill dan istrinya. Jack dan saudara-saudaranya pun nyaris celaka jika tidak ada Oola, bocah laki-laki warga setempat yang pernah mereka tolong dan berkeras ikut dengan rombongan.

Bersama Tala dan Ooola, keempat remaja itu lantas terus menyusuri sungai untuk menemukan tempat Bill dan ibu mereka disekap. Namun, semakin jauh, aliran sungai itu ternyata menuju ke bawah tanah. Keempat remaja tersebut pun tiba di sebuah tempat menakjubkan, yang tentu akan menarik minat para arkeolog sekaligus pemburu harta karun mana pun.

Petualangan Dinah dan saudara-saudaranya kali ini lebih bernuansa klasik dengan setting lokasi yang eksotis. Penulis sepertinya ingin memperkenalkan para pembaca muda pada ilmu arkeologi, sekaligus mengajak mereka menyambangi negeri di belahan dunia yang lain. Seru dan menegangkan. Sekilas rasanya seperti sedang mengikuti kisah Indiana Jones versi remaja. Ruang-ruang bawah tanah rahasia kuno yang ditampilkan pun amat imajinatif dan mengagumkan.  

Secara pribadi, saya sungguh salut dengan kepiawaian penulis menghadirkan seri petualangan remaja dengan konteks yang begitu beragam. Dari tiga buku seri kakaktua yang saya miliki ini saja, pembaca diajak berurusan dengan mata-mata internasional, ilmuwan tidak waras, serta arkeolog gadungan. Benar-benar membuat saya penasaran ingin memiliki seluruh koleksinya. Melihat perkembangan hubungan Bill dan Allie (ibu Philip dan Dinah) pada seri ke delapan ini, rasanya pembaca akan menemukan sedikit bumbu asmara dalam seri-seri sebelumnya. Hal ini tentu bonus yang menggembirakan untuk para pecinta romansa, bukan?

Nilai-nilai persaudaraan dan persahabatan dengan manusia, alam serta binatang masih konsisten menjadi pesan moral yang tersirat dalam kisah ini. Balas budi dan kesetiaan juga kuat ditampilkan lewat sosok Oola serta binatang peliharaan Philip yang terbaru. Tak ketinggalan, ocehan Kiki pun masih menjadi humor khas yang membuat cerita ini makin segar dan menarik. Sungguh seri bacaan yang cocok untuk dinikmati pembaca segala usia.

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar