#BookReview
Kabiru, Let Me Love You: The Blue Love
#NgereadKuy
#KMC9
#BacaBuku
Judul : Kabiru: Let You Love Me
Penulis : Yanti Yahya
Penerbit : LovRinz Publishing
Terbitan : November 2019, Cetakan Pertama
Tebal
Buku : vii + 330 halaman
ISBN : 978-623-7604-66-2
Sebagai penyuka
warna biru, judul yang sekaligus merupakan nama tokoh utama dalam buku ini dengan
mudah menarik perhatian saya. Terlebih saat membaca bab pertamanya yang dibuka
dengan sebuah adegan lamaran, tepatnya ajakan menikah, yang sangat antimainstream dan membuat geregetan. Tidak
salah memang jika banyak rekan penulis yang mengatakan bahwa bagian opening suatu cerita, biasanya tertuang
dalam tiga bab pertama, punya peranan yang sangat penting untuk memikat
pembaca.
Kabiru, atau yang
akrab disapa dengan nama Biru, adalah seorang pria dewasa yang mapan dan
dianggap sudah siap lahir batin untuk berumah tangga. Namun sayang, sepanjang
umurnya yang sudah memasuki angka kepala tiga, pria itu meyakini bahwa ia belum
pernah sekali pun merasakan jatuh cinta. Mulai pusing menghadapi omelan sang
Mama perihal calon istri, Kabiru akhirnya menyetujui saran yang diberikan oleh
teman-temannya. Meski awalnya terasa janggal, setelah dipikir-pikir, kandidat
yang mereka ajukan sepertinya memang yang paling realistis bagi pria itu.
Kuatnya kesan
karakter Kabiru memang membuat kisah cinta yang sedikit bernuansa friendzone ini jadi terasa agak berbeda
dari kebanyakan cerita bertema serupa. Penulis dengan sangat apik merumuskan
dialog serta narasi cerita sehingga membuat sifat Kabiru yang lempeng, cuek dan
blak-blakan bisa sangat jelas terbaca. Saya pribadi sangat terkesan dengan bagian
klimaks. Cara penulis menggambarkan pergolakan emosi Kabiru, yang biasanya
selalu bersikap lempeng dan datar, saat harus menghadapi luka dan kehilangan
yang meremukkan namun harus tetap tampil kuat demi orang yang dikasihinya
terasa sangat pas dan mengena.
Perjalanan cinta
Kabiru sendiri sebenarnya relatif sederhana dan tidak banyak drama. Konflik
yang diangkat bukan menyangkut permasalahan rumah tangga yang rumit, melainkan
seputar kehidupan pasangan muda yang masih sama-sama berproses untuk bisa
saling melengkapi. Cerita ini juga dibumbui dengan sedikit adegan dewasa yang berpotensi
membuat pembaca tersenyum geli dan geleng-geleng kepala.
Gamblang dan
apa-adanya, buku ini tidak menyuguhkan kisah romansa yang mengharu biru,
melainkan sebuah cerita cinta yang “sangat
Kabiru”.
Posting Komentar
3 Komentar
Kalau mereview buku pakai ijin sama empunya buku tidak ya?
BalasHapusSetahu saya tidak, Kak
HapusKalau mereview buku pakai ijin sama empunya buku tidak ya?
BalasHapus