Filosofi dan Manfaat Kesehatan Sayur Lodeh Tujuh Rupa


Kuliner tradisional biasanya tak hanya soal rasa, tetapi juga makna.
Contohnya sayur lodeh tujuh rupa, sajian sehat sederhana penolak bala.



Beberapa waktu lalu, sayur lodeh tujuh rupa menjadi topik pembahasan yang cukup marak diperbincangkan di media sosial. Sebagian anggota masyarakat, khususnya di daerah Jawa dan Jogja, meyakini bahwa hidangan ini cocok untuk disajikan saat musim pagebluk seperti sekarang karena dapat menolak bala atau musibah. Hal tersebut didasarkan pada angka “tujuh” yang dalam bahasa Jawa disebut pitu dan lantas diartikan sebagai pitulungan atau “pertolongan”.

Sayur lodeh sendiri merupakan masakan khas daerah Jawa Tengah. Sajian berkuah santan tersebut diracik dari bahan-bahan sederhana yang mudah didapat serta relatif murah harganya. Meskipun begitu, makanan tradisional ini kaya akan antioksidan sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Yang paling istimewa dari sayur lodeh tujuh rupa ini adalah filosofi yang dilekatkan pada nama masing-masing bahan penyusunnya.

Adapun filosofi serta manfaat kesehatan dari ketujuh bahan utama hidangan fenomenal tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Kluwih: Kluwarga luwihana anggone gulowentah gatekne
(artinya: keluarga harus lebih diurus dan diperhatikan)
Sayuran bernama ilmiah Artocarpus camansi ini mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satunya potassium yang dapat membantu detak jantung menjadi lebih teratur. Kandungan seratnya pun cukup tinggi sehingga baik untuk pencernaan serta dapat mencegah diabetes. Mengkonsumsi kluwih yang dibakar bisa membantu meredakan sakit gigi dan sariawan.

2.      Cang gleor atau kacang panjang: cancangen awakmu, ojo lungo-lungo
(artinya: ikatlah dirimu, jangan pergi-pergi)
Kandungan folat yang dimilik kacang panjang sangat bermanfaat menjaga kesehatan jantung, mengurangi resiko stroke dan kanker bahkan juga untuk kesehatan mata.   

3.     Terong: terusno anggone olehe manembah Gusti, ojo datnyeng, mung nek eling tok
(artinya: teruslah beribadah kepada Tuhan, jangan hanya kalau sedang ingat saja)
Sayuran berwarna ungu ini memiliki kandungan senyawa antocyanin yang baik bagi kesehatan jantung. Kandungan seratnya yang tinggi dapat membantu menurunkan kadar gula darah, mengurangi berat badan serta mencegah kanker. Selain itu, terong juga membantu menjaga kesehatan otak dan hati.  

4.    Kulit melinjo: ojo mung ngerti njobone, nanging kudu ngerti njerone babakan pagebluk
(artinya: Jangan hanya tahu sekilas, tapi harus memahami benar perihal bencana)
Kulit melinjo memiliki kandungan zinc yang dapat meningkatkan produksi sel darah putih sehingga membantu mencegah peradangan serta mempercepat penyembuhan luka. Kalsium dan fosfornya berguna untuk menjaga kepadatan tulang dan gigi, sedang likopen berfungsi sebagai antioksidan.

5.      Waluh atau labu siam: uwalono/ ilangono ngeluh gersulo
(artinya: hilangkan keluh kesah)
Sayuran ini dapat mencegah anemia, mengontrol kadar kolesterol serta menjaga kesehatan jantung.

6.   Godong so atau daun melinjo: golong gilig donga kumpul bawong sholeh, sugih kaweruh babakan agama lan pagebluk
(artinya: bersatu padu berdoa bersama orang saleh yang memiliki pengetahuan yang luas terkait agama serta pagebluk yang sedang terjadi)
Senyawa yang terkandung dalam daun melinjo dinilai efektif meningkatkan daya tahan tubuh serta menangkal radikal bebas.

7.     Tempe: temenono olehe dedepe nyuwun pitulungan saking Gusti Allah
(artinya: bersungguh-sungguhlah dalam memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa)
Selain enak, tempe juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Protein berfungsi  membentuk dan memperbaiki kinerja otot serta mengganti sel-sel tubuh yang rusak.

Terlepas dari mitos, sayur lodeh tujuh rupa ini memang memiliki kandungan gizi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Cocok untuk melerai kebutuhan jasmani maupun rohani yang tentu perlu lebih diperhatikan di saat musim pandemi.   

Posting Komentar

0 Komentar