Merunut Masa Lalu untuk Merangkai Masa Depan


Jika Teman-teman sedang mencari novel romansa yang penjabaran profesi tokohnya real dan menarik, rasanya sayang jika sampai melewatkan Algoritme Rasa.

 

Novel Algoritme Rasa ini awalnya memang merupakan salah satu cerita bertajuk #JobSeries di Wattpad. Jika berminat, Teman-teman bisa meminjam versi terbit novel ini melalui iPusnas.

 

Detail dan Sinopsis Buku “Algoritme Rasa”



Judul          : Algoritme Rasa

Penulis        : Pradnya Paramitha

Editor         : M. L. Anindya Larasati

Penerbit      : PT Elex Media Komputindo

Terbitan      : 2019

Tebal buku : viii+468 halaman

ISBN          : 978-623-00-0894-8

 

Terbiasa berkutat dengan logika sebagai backend developer ditambah keluarga yang penuh huru-hara, Junia Padma selalu skeptis tentang hubungan percintaan.

 

Hobi perempuan itu adalah flirting kanan-kiri, tapi kabur setiap kali ada yang berniat menyeriusi. Sampai akhirnya dia bertemu Bhisma, mantan pacar sahabatnya, Sandra.

 

Awalnya, mereka hanya bekerja sama dalam misi untuk memisahkan Sandra dengan Harsya, tunangannya yang Juni anggap brengsek.  

 

Sayangnya, Juni lupa mengantisipasi efek samping yang mungkin timbul dari misi tersebut, yaitu jatuh cinta pada rekan misinya.

 

Bagi Juni, jatuh cinta pada Bhisma ibarat kesalahan logika dalam proses pengembangan website atau serangan virus Trojan yang mengacaukan sistemnya.

 

Bagaimanapun Bhisma adalah mantan pacar sahabatnya dan jatuh cinta pada pria itu pasti bakal membuat hubungannya dengan Sandra menjadi awkward.

 

Di saat Juni mulai menyerah kepada perasaannya, sebuah fakta tentang Bhisma dan Sandra terkuak dan membuatnya tercengang, bahkan murka.

 

Menelisik Kisah “Algoritme Rasa”

Pikiran dan perasaan memang seringkali dianggap sebagai dua hal yang saling berlawanan. Kali ini, Penulis melengkapi isu utama tersebut dengan menyandingkan sejumlah aspek kontras lainnya.

 

Yang paling menonjol tentunya latar profesi para tokoh kuncinya, yakni programmer vs kurator seni. Selain itu, ada pula persahabatan dua orang yang sifatnya bertolak belakang.

 

Bahkan, Teman-teman juga akan menjumpai seorang tokoh yang menekuni dua profesi yang berlawanan, yakni guru matematika sekaligus drummer band.

 

Penjabaran profesi Juni sebagai programmer dalam cerita ini benar-benar terasa sangat real. Begitu pula dengan pembahasan mengenai dunia seni yang ditekuni Bhisma.

 

Hal ini, seperti sudah disebutkan di awal, memang selaras dengan tagar yang diusung oleh buku tersebut, yakni Job Series.

 

Membacanya niscaya akan membuat Teman-teman bisa melihat lebih dekat mengenai sepak terjang para programmer di kantor mereka sehari-harinya.  

 

Selain itu, Teman-teman juga akan menemukan sejumlah istilah terkait programming yang tentunya dapat berguna untuk memperluas wawasan.

 

Meski begitu, Teman-teman tak perlu khawatir karena keberadaan istilah-istilah itu sama sekali tidak membuat bacaan ini terkesan seperti buku teknik.

 

Sebaliknya, gaya bahasa yang digunakan oleh Penulis justru terbilang sangat ringan, mengalir, dan enak untuk diikuti. Dialog para tokohnya pun sangat segar dan penuh canda.

 

Liku-liku ceritanya bisa dibilang cukup menarik, tak terduga, dan mengundang penasaran. Beberapa hal menurut saya terkesan agak dramatis, tapi sepertinya memang bukan tidak mungkin terjadi.

 

Buku ini juga sedikit menyentil isu feminis melalui sosok Juni yang profesinya cenderung lebih banyak digeluti kaum pria.

 

Bahkan, sosok Juni juga ingin mematahkan stereotip cewek teknik yang kerap dianggap sedikit nerd, tomboy, dan nggak bisa dandan. Ahay!

 

Selain isu feminis, kisah Algoritme Rasa ini juga mengangkat topik mengenai permasalahan mental health, khususnya yang berkaitan dengan trauma.  

 

Membacanya mengingatkan saya bahwa dampak luka batin dan emosional yang dialami seseorang di masa lalu sangatlah besar.

 

Trauma tersebut bisa jadi akan mempengaruhi kesehatan mental serta kecenderungan seseorang dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesamanya.

 

Untuk membereskan persoalan ini, tidak jarang orang harus rela menggali masa lalunya dan menjalani proses rekonsiliasi yang seringkali tidak nyaman.

 

Mirisnya, ternyata ada kemungkinan juga luka itu disebabkan oleh orang terdekat, yang sebetulnya tidak berniat melakukannya dengan sengaja.

 

Menurut Esy yang sempat membacanya di Wattpad, tidak terlalu banyak perbedaan antara versi awal cerita ini dengan edisi terbitnya.  

 

Hal itu rasanya tidaklah terlalu mengherankan mengingat jalan cerita novel ini sejak awal memang sudah cukup menarik.  

 

Ngomong-ngomong, apakah Teman-teman kebetulan punya rekomendasi bacaan favorit yang juga bertajuk #JobSeries seperti halnya Algoritme Rasa?

Posting Komentar

26 Komentar

  1. Wih menarik nih ... bagaimana bisa melihat "dari dekat" kehidupan programming tanpa ribet dengan istilah teknik dan dibalut dengan romansa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener juga nih. Kesannya kan kalau programer tuh mumet dan serba teknis. Kalau dibumbui romansa, malah penasaran kan ya bacanya...

      Hapus
    2. Iya, Kak. Beneran terasa banget atmosfer dunia programmer-nya. Seru, deh. Hehe.

      Hapus
  2. judulnya aja udah bikin penasaran semoga dalam waktu dekat bisa baca Algoritma Rasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, sip. Bisa dicari di iPusnas kalau berminat, Kak.

      Hapus
  3. Kebayang kalau mereka jadian, betapa awkward-nya hubungan kedua sahabat..duh jadi kepo apa ya fakta tentang Bhisma dan Sandra yang terkuak dan membuat tercengang bahkan murka.Hmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, yuk, kepoin langsung ceritanya, Kak. Bisa dipinjam di iPusnas, nih.

      Hapus
  4. Algoritme Rasa memasukkan berbagai jenis pikiran dan perasaan dari masing-masing karakter yang disampaikan ke pembaca. Rasanya kalau ngomongin soal rasa ini sulit untuk gak baper. Pasti ada yang tertinggal di relung hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, "ada yang tertinggal di relung hati", puitis banget, nih, Kak.

      Hapus
  5. Menarik amat ih, jd pengin baca secara lengkap. Kebetulan, suamiku web developer makanya jd pgn tahu dr sisi bacaan ini. Hihihi
    Btw, aku nggak punya rekomendasi khusus bacaan #JobSeries seperti Algoritme Rasa, nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, siapa tahu bisa kasih insight supaya bisa kenal lebih dekat sama dunia suami, ya, Kak. Hehe.
      Hm, mungkin kapan-kapan Esy mau coba susun referensi bacaan #JobSeries ini, deh. Tema ini kayaknya memang seru, ya. Makasih insightnya, Kak Ella.

      Hapus
  6. Menarik ceritanya, aku jadi penasaran cerita lengkap. Buat jadi programmer ternyata tidak mudah ya, wajar sekali pendapatan mereka tinggi sesuai dengan tantangan yang mereka lakukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Kak. Buat bikin tampilan website yang simpel di mata kita aja ternyata perlu ada sederet kode pemrograman yang rumit, lho. Duh, duh, duh.

      Hapus
  7. aku sudah baca juga algoritme rasa ini. ceritanya bagus dan plot twistnya oke plus bikin aku tahu juga dunia programmer gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik, ada teman yang udah baca juga, nih, ternyata. Tos, Kak. Ceritanya seru, ya. <3

      Hapus
  8. Ceritanya menarik nih, penasaran untuk baca cerita lengkapnya nih. Ternyata jatuh cinta memang selalu rumit ya tapi menarik buat diikuti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya buku ini bermaksud bilang kalau jatuh cinta itu sama rumitnya sama menyusun deretan kode programming, Kak. Hehe.

      Hapus
  9. Menarik juga cerita algoritme rasa ini ya Mbak. Ternyata cinta memang bisa muncul di mana saja dan pada siapa saja. Contohnya Juni si programmer dan Bhisma si kurator seni ini. Kebetulan pernah baca cerita juga dengan background dunia kerja. Agak sedikit berbeda kisah sih, tapi tetap ada elemen romantis juga di dalamnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut saya, pembahasan dunia kerjanya yang lumayan kerasa real ini bikin ceritanya jadi terasa makin hidup dan menarik, Kak. Hehe

      Hapus
  10. wah ini kayaknya kalo di webserieskan akan menarik mengingat perasaannya ini semacam cinta segitiga yang serba salah ya hahaha. tapi uniknya dia menghubungkan dg dunia IT jadi tampak asyik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, iya juga, tuh, Kak. Kayaknya bakal seru banget kalau dijadiin web series, ya. Hehe.

      Hapus
  11. Wah, aku blm pernah baca buku dengan cerita job series seperti ini
    Ceritanya menarik banget mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh banget tuh kalau mau meluncur langsung ke iPusnas buat baca cerita selengkapnya, Kak. ;) Cukup seru kalau menurut saya.

      Hapus
  12. Dari judulnya saja sudah menarik. Penasaran bagaimana romansa antara programer dan kurator seni akan berlabuh akhirnya seperti apa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahay, yuk, yuk, kepoin langsung aja ceritanya di iPusnas, Kak.

      Hapus
  13. Penasaran untuk cerita lengkapnya, lumayan juga ya hampir 500 halaman, tapi kalau alur ceritanya bikin penasaran seperti di atas sih ga berasa tuh buku setebal itu selesai dalam beberapa hari saja

    BalasHapus